Harga BBM Naik, Reaksi Mantan Menteri Susi Tuai Sorotan: Kenapa Impor dari Singapura?
Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi per hari ini, Sabtu (3/9/2022) saat aktivitas masyarakat tidak begitu padat. Saat orang-orang tengah menikmati hari libur akhir pekan di rumah.
Namun reaksi Mantan Menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti menuai sorotan saat sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi di tanah air.
Dia mempertanyakan kenapa sampai sekarang Indonesia masih impor BBM dari Singapura. Padahal minyak mentahnya banyak berasal dari Indonesia melalui sumur-sumur minyak yang tersebar di berbagai daerah.
Tentu saja impor BBM dari Singapura tersebut sangat menguras sumber devisa kita. Ini lah yang dipertanyakan Susi Pudjiastuti.
"Kenapa?????" tanya Susi melalui akun Twitternya seperti yang dikutip Indozone, Sabtu (3/9/2022).
Dia kemudian menautkan link artikel dari twit-nya tersebut berjudul: Kenapa Indonesia Impor BBM dari Singapura, Padahal Minyaknya dari Indonesia?
Diketahui banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau para perusahaan pengeboran minyak di Indonesia yang menjual minyaknya ke Singapura.
Ini terjadi karena karena kilang di Indonesia tak mampu menampung seluruh produksi minyak mentah di Tanah Air. Akhirnya dijual lah minyak mentah itu ke Singapura.
Minya yang diproduksi Singapura kemudian dibeli kembali oleh Indonesia dalam bentuk BBM yang dikonsumsi oleh masyarakat kita.
Januari-September 2019, nilai ekspor minyak mentah Indonesia ke Singapura adalah 546,71 juta dollar AS. Nilai ini mencapai 43,49 persen dari total ekspor minyak mentah Indonesia.
Sebaliknya Indonesia mengimpor BBM dari Singapura pada tahun 2019 adalah sebesar 17,589 miliar dollar AS, tahun 2020 sebesa2 12,341 miliar dollar AS, dan tahun 2021 adalah sebesar 15,415 miliar dollar AS.
Naikkan harga BBM mulai hari ini
Pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB, kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Menteri Arifin dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.
Pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian.
Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya menyebutkan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Pemerintah, kata Jokowi, telah meningkatkan hingga tiga kali lipat besaran subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," kata Presiden.
Belum ada Komentar untuk "Harga BBM Naik, Reaksi Mantan Menteri Susi Tuai Sorotan: Kenapa Impor dari Singapura?"
Posting Komentar