Html java script

Kesalahan Fatal Ponpes Gontor Dikuak Hotman Paris, Janggal Tangani Penganiaya Santri AM: Hanya Pecat

 


Pengacara Hotman Paris angkat bicara soal tindakan Pondok Pesantren Gontor 1 terkait tewasnya santri AM (17) akibat dianiaya.

Hotman Paris bak menganggap langkah Ponpes Gontor menambah lagi satu kesalahan.

Setelah sebelumnya menyatakan kematian santri AM disebut karena sakit.

Di sisi lain, polisi kini telah menyita surat kematian itu.

Diketahui, kasus korban diduga penganiayaan santri bernama AM di Ponpes Gontor tengah viral di media sosial.

Ibu korban melaporkan kasus yang menimpa anaknya ke Hotman Paris dan diunggah dalam instagramnya @hotmanparisofficial.

AM adalah siswa kelas 5 Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Ibu korban AM, disebutkan bahwa kejadian tragis yang menimpa putranya itu terjadi pada Senin, 22 Agustus 2022

Pihak keluarga baru dihubungi pihak Ponpes Gontor pada pukul 10.20 WIB, sedangkan diduga AM sudah tewas pada pukul 06.45 WIB.

"Ada apa! Rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami," kata sang ibu dalam akun instagramnya.

Keluarga merasa AM meninggal karena adanya penganiayaan yang terjadi di dalam Ponpes Gontor, hal ini diperkuat setelah melihat kondisi jenazah korban.

"Banyak laporan-laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian, kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka, sungguh sebagai ibu, saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya, demikian juga dengan keluarga," kata Ibu Soimah.

"Ibunya nangis-nangis memberitahukan ke Hotman bahwa anaknya itu ketika dibuka (jenazahnya) bersimbah darah bagian tubuhnya," kata Hotman Paris dalam unggahan video yang menjelaskan kronologi kejadian, dikutip TribunJatim.com dari GridHealth.ID

Kasus ini pun semakin disoroti setelah sang Ibu menemui Hotman Paris dan sejak Minggu, 4 September 2022 warganet beramai-ramai mengangkat kasus ini hingga hari ini (06/09/2022).

Setelah kasus kekerasan yang terjadi antar santri ini disoroti, Ponpes Gontor pun memberikan pernyataan melalui akun YouTube resminya dan menyampaikan permohonan maaf sekaligus belasungkawa pada 5 September 2022.

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara Ponpes Gontor, Nur Syahid baru mengakui bahwa benar adanya tindak kekerasan dan penganiayaan yang terjadi pada korban AM,

"Berdasarkan Tim Pengasuhan Santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan Almarhum wafat," kata Jubir Ponpes Gontor.

Setelah sebelumnya berdasarkan perwakilan dari Ponpes Gontor yang menyampaikan kepada pihak keluarga menyebut AM meninggal akibat terjatuh karena kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Ponpes Gontor menyelesaikan kasus tersebut dengan mengeluarkan para santri yang diduga menjadi pelaku dugaan penganiayaan kepada AM.

"Menyikapi hal ini kami langsung bertindak cepat, pada hari yang sama ketika Almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua masing-masing," tutup Jubir Ponpes Gontor dalam pers rilisnya.

Setelah pihak Ponpes Gontor memberikan pernyataan resminya, Hotman Paris selaku salah satu pihak yang menyoroti kasus ini pertama kali masih mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh Ponpes Gontor.

Berdasarkan tulisannya dalam akun instagram, terlihat Hotman Paris mempertanyakan kenapa kasus ini tidak dilaporkan ke polisi oleh pihak Ponpes Gontor.

"Sesudah viral di Hotman 911, Pimpinan Pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan! Kenapa tidak lapor polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orangtua? Harusnya antar ke polisi!" tulis Hotman Paris dalam postingannya menanggapi pers rilis yang dikeluarkan Ponpes Gontor.

Selain mempertanyakan tindakan Ponpes Gontor, Hotman Paris juga berkali-kali meminta Polda Jawa Timur untuk menyelidiki kasus ini.

"Dalam kesempatan ini, saya meminta kepada Bapak Kapolda Jawa Timur dan Kapolres setempat untuk segera menjemput si pelaku, menyelidiki dan menyidik kasus ini, karena pimpinan Gontor sudah mengakui bahwa anak tersebut meninggal akibat tindak kekerasan," kata Hotman Paris dalam unggahan videonya.

"Sekali lagi Bapak Kapolda ini himbauan saya yang ketiga di instagram saya, karena pimpinan gontor sudah mengakui bahwa memang ada tindak pidana kekerasan oleh oknum sesama santri yang sudah dipecat, akan tetapi blum dilaporkan ke polisi," tutup Hotman Paris.

Sementara itu, polisi telah surat keterangan kematian yang diterbitkan Rumah Sakit (RS) Yasfin Darusalam Gontor, tertulis bahwa korban meninggal karena sakit.

“Terkait surat menyurat, baik dari masyarakat atau mana pun, sudah kami sita. Kemudian kita masukkan untuk menjadi materi penyidikan,” ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ponorogo AKB Catur Cahyono Wibowo, Rabu (7/9/2022) sore.

Meski demikian, Catur mengaku bahwa penyidik belum memeriksa isi surat tersebut.

"Kami belum melihat isi surat itu. Tetapi akan kami lakukan pemeriksaan isi daripada surat sebagai materi penyidikan," ucapnya, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Soal dugaan obstruction of justice terkait surat itu, Catur mengatakan bahwa polisi akan memprosesnya setelah mendalami dugaan penganiayaan terhadap korban.

“Yang pasti kita struktur perkara ini (kasus penganiayaan santri) kita fokuskan dulu. Yang lainnya (dugaan obstruction of justice) nanti akan kita proses selanjutnya,” ungkapnya.

Saat disinggung soal tudingan pembohongan publik yang diduga dilakukan Ponpes Gontor, Catur menuturkan bahwa Polres Ponorogo akan memprosesnya seusai merampungkan perkara utama, yakni dugaan penganiayaan.

"Nanti akan proses lebih lanjut. Tetapi kita utamakan perkara pokoknya," tuturnya.

Berita Hotman Paris lainnya

Belum ada Komentar untuk "Kesalahan Fatal Ponpes Gontor Dikuak Hotman Paris, Janggal Tangani Penganiaya Santri AM: Hanya Pecat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel