Korban Penganiayaan Santri di Gontor Ternyata Tiga Orang, Dua Santri Sudah Sehat, Jasad AM Diautopsi
Berikut ini fakta baru kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).
Ternyata korban dugaan penganiayaan santri di Ponpes Gontor ada tiga orang.
Selain korban AM yang meninggal dunia, masih ada dua santri lain yang ikut jadi korban.
Polisi pun masih terus menyelidiki kasus penganiayaan ini.
Lalu siapa pelaku dugaan penganiayaan santri di ponpes gontor?
Pelaku penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) bak misteri karena sampai saat ini polisi belum mengumumkan nama terduga pelaku.
Lantas, kapan sosok pelaku penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dibongkar?
Berikut ulasan Tribunnews.com.
Tak Hanya Satu Korban, Selain AM yang Tewas Ada Dua Lagi yang Dirawat
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan korban penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tak hanya satu orang.
Selain AM, remaja asal Palembang yang meninggal, ada dua orang lagi yang jadi korban.
Jadi, jumlah total ada tiga santri yang menjadi korban dalam kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).
"Total ada tiga orang korban, satu Meninggal Dunia, dua sehat dan sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti biasa," kata Catur, Rabu (7/9/2022).
Lebih lanjut, hingga kini Polres Ponorogo telah mengamankan lima barang bukti.
Polisi Kirimkan Tim ke Palembang, Jasad AM, Santri Gontor yang Tewas Akan Diautopsi
Dalam kesempatan itu, Polres Ponorogo disebut Catur mengatakan telah mengirimkan tim ke Palembang, Sumatera Selatan, ke rumah korban AM.
Tim yang berangkat berjumlah 20 personil dan dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudi Kurnia.
"Ada tim khusus yang kami bentuk dari awal mula informasi ini muncul, serta dibantu komunikasi dengan Polda agar bekerja cepat dan koordinir, serta kolaborasi, koordinasi, komunikasi berjalan dengan baik," lanjutnya.
Tim tersebut dibagi tugas, mulai tahap penyelidikan, penyidikan termasuk dibagi lagi untuk berangkat ke Palembang.
"Tim yang ke Palembang akan berkoordinasi dengan keluarga korban untuk pelaksanaan autopsi maupun pengambilan BAP," jelas Catur.
Keluarga Bersedia Jasad AM Diautopsi
Sementara itu, tentang rencana Polres Ponorogo Jawa Timur akan melakukan pembongkaran makam AM guna untuk melakukan autopsi dibenarkan pihak AM.
Melalui Kuasa Hukumnya, Titis Rahmawati SH MH keluarga AM (17) mengatakan sudah mendapatkan informasi kedatangan Tim Polres Ponorogo.
AM diketahui anak dari Soimah dan Rusdi yang meninggal dunia diduga karena menjadi korban penganiayaan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo, Jawa Timur.
"Benar (Polisi Ponorogo) ke sini dalam proses pemeriksaan klien kami, dan juga pemberkasan yang akan segera dilengkapi, dari polres itu akan BAP ibu korban, proses persiapan untuk autopsi terhadap AM," ujar Titis Rahmawati SH MH yang merupakan kuasa hukum keluarga korban, Rabu (7/9/2022).
Kepastian autopsi dilakukan setelah kedua orang tua korban bersedia jasad anaknya dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti dari meninggalnya AM.
"Keluarga insyaallah bersedia, karena sudah diskusikan tadi jadi kita putuskan harus autopsi besok (8/9/2022) sekira pukul 9 WIB," jelasnya.
Lanjut Titis, menurutnya, ia telah berkomunikasi dengan pihak penyidik terkait proses yang akan dilakukan terhadap AM.
"Sampai sejauh ini dibahas, mereka butuh tidak terlalu banyak dan tidak sedetailnya, namun polisi hanya melihat dan menemukan penyebab kematiannnya saja," terang dia.
Kata Titis, Proses BAP yang dilakukan penyidik Polres Ponorogo sendiri dilakukan kurang lebih dua jam lamanya.
Belum ada Komentar untuk "Korban Penganiayaan Santri di Gontor Ternyata Tiga Orang, Dua Santri Sudah Sehat, Jasad AM Diautopsi"
Posting Komentar