Masya Allah, Meski Struk Jemaah Haji Indonesia ini Semangat Ibadahnya Tinggi
Salah seorang jemaah haji melaksanakan ibadah di Makkah al-Mukarramah dengan penuh semangat tinggi. Padahal, ia merupakan jemaah yang memiliki penyakit struk.
Adalah Ali Ihsan. Ia tercatat sebagai salah satu jemaah haji Indonesia 1443 H. Ali Ihsan merupakan jemaah haji yang berasal dari Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Jepara Jawa Tengah.
Dilansir website Kementerian Agama RI, ia amat bersyukur sebab tahun ini bisa berangkat ibadah haji bersama istri dan anaknya. Walaupun ia harus menggunakan kursi roda karena struk yang menimpanya setahun setelah mendaftar haji, hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk beribadah.
Dalam masa tunggu ibadah haji, Ihsan berdoa kepada Allah agar bisa berangkat haji dengan keluarganya.
“Saya mendaftar haji pada tahun 2011, setengah tahun berikutnya kena serangan struk sampai sekarang,” kata Ali Ihsan, di Makkah, dikutip akurat.co, Selasa (28/6).
Sementara itu Rizka, anak Ihsan, menyamoaikan bahwa selama di Madinah, ayahnya bisa malaksanakan ibadah sunnah Arbain. Bahkan Ihsan bisa mengikuti salat sebanyak 40 waktu salat secara berjamaah. “Alhamdulillah bapak bisa menjalankan ibadah sunnah Arbain,” kata Rizka.
Adalah Ali Ihsan. Ia tercatat sebagai salah satu jemaah haji Indonesia 1443 H. Ali Ihsan merupakan jemaah haji yang berasal dari Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Jepara Jawa Tengah.
Dilansir website Kementerian Agama RI, ia amat bersyukur sebab tahun ini bisa berangkat ibadah haji bersama istri dan anaknya. Walaupun ia harus menggunakan kursi roda karena struk yang menimpanya setahun setelah mendaftar haji, hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk beribadah.
Dalam masa tunggu ibadah haji, Ihsan berdoa kepada Allah agar bisa berangkat haji dengan keluarganya.
“Saya mendaftar haji pada tahun 2011, setengah tahun berikutnya kena serangan struk sampai sekarang,” kata Ali Ihsan, di Makkah, dikutip akurat.co, Selasa (28/6).
Sementara itu Rizka, anak Ihsan, menyamoaikan bahwa selama di Madinah, ayahnya bisa malaksanakan ibadah sunnah Arbain. Bahkan Ihsan bisa mengikuti salat sebanyak 40 waktu salat secara berjamaah. “Alhamdulillah bapak bisa menjalankan ibadah sunnah Arbain,” kata Rizka.
Rizka juga bersyukur bapaknya itu bisa mudah mengikuti panduan yang diterapkan di tanah suci maupun aturan pemerintah.
“Saya sangat beruntung bisa berbakti dan menemani ayahnya beribadah di Makkah,” tutur Rizka.
Jemaah lain, Ali Musyafak, yang merupakan jemaah haji yang satu kloter dengan Ali Ihsan merasa heran. Menurutnya, orang yang memiliki penyakit struk emosinya biasanaya tidak stabil, mudah tersinggung.
“Tetapi tidak demikian untuk Ali Iksan, ia selalu tersenyum dalam menghadapi setiap situasi, bahkan ia bisa memberi inspirasi pada jamaah lainnya,” ujar Musyafak.
Kemenag menghimbau agar kesabaran pak Ihsan selama melakukan rangkaian ibadah di tanah suci patut jadi teladan. Khususnya kloter 3 Embarkasi Solo (SOC 3).
“Setahu kami, pak Ihsan sudah mengikuti beberapa rangkaian ibadah haji, termasuk umrah wajib dan umrah sunnah,” pungkasnya.
Ia juga berdoa agar pak Ihsan bisa menjalankan rangkaian ibadah haji berikutnya.
“Semoga Pak Ihsan dapat mengikuti rangkaian ibadah berikutnya, terutama wukuf di Arafah, bermalam di Musdalifah, dan melontar jumrah. Semoga semangat ibadahnya yang tinggi bisa menjadi inspirasi kita semua,” pungkas Musyafak.[]
Belum ada Komentar untuk "Masya Allah, Meski Struk Jemaah Haji Indonesia ini Semangat Ibadahnya Tinggi"
Posting Komentar