Kisah Nenek 107 Tahun Naik Haji, Shalat Tahajud Jadi Rahasia Panjang Umur
Sumiati (107), menjadi salah satu calon haji asal Jombang, Jawa Timur yang dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada 23 Juli mendatang.
Meski usianya lebih dari satu abad, nenek empat cucu ini mengaku masih kuat untuk menjalankan ibadah haji. Saat pergi haji nanti, Sumiati akan didampingi oleh anak keduanya.
"Alhamdulillah, sehat. Insya Allah kuat (menunaikan haji)," kata Sumiati, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, di Dusun Bakalan, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Senin (15/7/2019).
Saat ditemui di kediamannya, kondisi Sumiati tampak sehat. Dengan umur lebih dari satu abad, suaranya masih terdengar jelas, meski volumenya cukup kecil.
Dalam kesempatan itu, Sumiati sedikit mengungkap kebiasaannya selama ini. Salah satunya, rajin shalat tahajud setiap malam.
"(Sholat) tahajud sejak umur 30 tahun," tuturnya.
Dalam rombongan pemberangkatan jemaah haji asal Jombang, Sumiati tergabung dalam kloter 53 embarkasi Surabaya. Dia masuk dalam daftar 980 lebih calon jemaah haji asal Jombang yang dipastikan bisa berangkat.
Sumiati dinyatakan sehat dan layak untuk berangkat haji, meski pada Minggu lalu, nenek kelahiran 1 Juni 1912 itu sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama selama hari.
Menurut Salim Basawad, Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, sejauh ini kondisi kesehatan Sumiat masih layak untuk menunaikan ibadah haji.
"Berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan Jombang, Ibu Sumiati dinyatakan sehat dan layak untuk berangkat haji," katanya, saat berkunjung ke kediaman Sumiati.
Berdasarkan data kependudukan, Sumiati lahir di Jombang pada 1 Juni 1912. Dengan usia 107 tahun, Sumiati disebut sebagai calon haji tertua di Jawa Timur pada musim haji 2019.
Rencana nenek berusia lebih dari satu abad untuk pergi haji, menarik perhatian sejumlah kalangan. Salah satunya, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang mengunjungi rumahnya, Senin.
"Sejauh ini Ibu Sumiati sehat. Dengan usia seratus lebih, semangatnya masih luar biasa. Insya Allah, (proses ibadah haji) bisa dilaksanakan dengan baik," kata Mundjidah.
Pola Tidur Teratur
Tri Kuncorowati (51), anak ketiga dari Sumiati mengungkapkan, selain rajin sholat tahajud, Sumiati memiliki pola tidur yang teratur. Tidur sebelum pukul 22.00, lalu bangun pada pada pukul 02.00 dini hari.
Kebiasaan itu, kata Tri Kuncorowati, dilakukan ibunya setiap hari selama puluhan tahun. Bahkan, dalam kondisi sakit atau punya hajatan, pola tidur ibunya tidak pernah berubah.
"Ibu, yang paling dijaga itu (pola) tidurnya. Biasanya tidur jam 8 atau 9, pokoknya sebelum jam 10 malam. Lalu bangun jam 2 pagi, terus shalat malam (tahajud)," ungkap Kuncorowati.
Kebiasaan lain dari Sumiati yakni rutin puasa pada setiap hari Senin dan Kamis.
Kuncorowati menambahkan, pola tidur yang sama juga dilakukan nenek dan buyutnya. Sukemi, nenek dari Kuncorowati atau ibu dari Sumiati, meninggal dunia pada usia 103 tahun.
Sementara, Sapuah, buyut Kuncorowati atau nenek dari Sumiati, meninggal dunia pada usia 93 tahun. Ketiga perempuan itu, kata Sumiati, memiliki pola tidur yang sama.
"Alhamdulillah, ibu, nenek dan buyut saya diberi umur panjang. Dari yang saya tahu, pola tidur yang dijaga," ujar Kuncorowati.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Nenek 107 Tahun Naik Haji, Shalat Tahajud Jadi Rahasia Panjang Umur"
Posting Komentar