Kisah Suami Istri Surabaya Dapat Momongan Usai 11 Tahun Menikah dari Bayi Tabung
Yohannes Yulius dan, Dina Liga, dikaruniai anak pertama berjenis kelamin laki-laki pada 11 November 2022. Yohannes dan Dina sudah 11 tahun menunggu kehadiran sang buah hati yang diberi nama Jourell Faith Limantoro.
Jourell lahir dengan berat 3 kilogram (kg) dan panjang 50 centimeter (cm). Dina melahirkan putra pertamanya itu melalui persalinan caesar, bUNDA.
Kehadiran Jourell menjadi hadiah tak ternilai dari Tuhan. Yohanees dan Dina akhirnya memiliki momongan setelah menjalani program bayi tabung di klinik Morula IVF Surabaya. Sejak awal, pasangan ini dibantu oleh dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG (K), Bunda.
Sempat gagal transfer embrio
Pada April 2021, Yohannes dan Dina mulai program bayi tabung. Keduanya menjalani pemeriksaan fertilitas, di mana sperma Yohannes dinyatakan mengalami masalah dan ditemukan polip di sistem reproduksi Dina.
Sebelum mulai program bayi tabung, pasangan ini sebenarnya sudah beberapa kali kontrol ke dokter kandungan, Bunda. Namun, keduanya tidak pernah menjalani pemeriksaan fertilitas sedetail itu.
"Kita sudah lihat pernikahan kita kan sudah 11 tahun. Dari awal 11 tahun menikah, sebenarnya kita pernah pergi ke beberapa dokter kandungan, dan sempat jalani tes tapi hasilnya sekedar istri saya dibilang normal. Tidak detail seperti ke klinik fertilitas," kata Yohannes saat dihubungi HaiBunda, baru-baru ini.
"Kemudian, kita kebetulan direkomendasikan ikut program bayi tabung. Pada April 2021, kita ke klinik fertilitas. Dari April, kita jalani proses sampai dapat dua embrio yang siap ditanam," sambungnya.
Dokter menyatakan bahwa dua embrio tersebut dalam kondisi baik. Pasangan ini pun memutuskan transfer satu embrio pada akhir Agustus 2021. Keduanya yakin bahwa transfer kali ini berhasil, Bunda.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Transfer embrio pertama gagal setelah hasil tes beta human chorionic gonadotropin (hCG) Dina rendah. Artinya, kehamilan tidak terjadi atau embrio tidak menempel di rahim.
"Di bulan September, kita pikir sudah pasti jadi (hamil), karena ini program bayi tabung kan. Tapi Tuhan berkehendak lain, setelah proses 11 sampai 12 hari tanam, hasil beta hCG cuma 3. Padahal minimum kalau hamil itu nilainya 100," ujar Yohannes.
Gagal transfer embrio yang pertama membuat Yohannes dan Dina merasa down. Keduanya pun memutuskan untuk menata hati kembali sebelum melakukan transfer yang kedua. Simak kisah lengkapnya, di halaman berikutnya.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Suami Istri Surabaya Dapat Momongan Usai 11 Tahun Menikah dari Bayi Tabung"
Posting Komentar