Ngatini, Nenek Umur 99 Tahun Hidup Sebatang Kara di Dipan, Rambut Dikerubuti Semut
Seorang perempuan tua nampak tidur di atas dipan beralas tikar. Tak berapa lama dengan lirih, terdengar suara, "aku ngeleh, njaluk segone (aku lapar, minta nasinya)."
Dengan cekatan, tetangga mengambilkan nasi berlauk tahu. Tiap hari, Ngatini menggantungkan hidupnya pada tetangga. Perempuan berusia 99 tahun tersebut hidup sebatang kara.
Ngatini selama beberapa tahun terakhir ini hanya berada di atas kasur. "Kemarin masih bisa jalan rambatan di tembok, namun beberapa bulan lalu dia terjatuh kakinya sakit hingga semua aktivitas dilakukan di kasur," kata Narto, Kadus Ngelo, Desa Wiru. Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (4/1/2022).
Karena hidup seorang diri dengan kondisi tersebut, rambut Ngatini sempat dikerubuti semut. "Iya itu karena ada makanan dan minum di dipan yang jadi satu dengan tempat tidurnya, jadi ada semut. Tapi kalau ada tetangga yang lihat, pasti langsung dibersihkan," jelas Narto.
Narto mengungkapkan, Ngatini sudah puluhan tahun hidup seorang diri. Awal mulanya, dia hidup menumpang di halaman masjid.
"Saat masjid direnovasi, dia diminta pindah. Sempat tidak mau, tapi setelah dibujuk Ngatini akhirnya pindah di lahan milik Mohtarom, yang juga adik saya. Rumahnya dibangunkan warga," ungkapnya.
Seiring berjalan waktu, Ngatini mulai sakit-sakitan. "Paling sering itu diare, karena kalau makannya tidak cocok langsung sakit perut dia. Kalau sudah begitu, ya kita bersama-sama membersihkan Mbah Ngatini dan tempat tinggalnya dari semua kotoran. Kita juga rutin memandikan agar tidak terlalu bau," kata Narto.
Dijelaskan, warga dan perangkat sangat perhatian kepada Ngatini. "Kalau harian ya kita mengantar makanan sehari tiga kali, kalau ada apa-apa yang ditengok. Kalau ada bantuan dari pemerintah juga didaftarkan, termasuk BLT Dana Desa juga mendapatkan," ungkap Narto.
Dikatakan, karena kondisi Ngatini yang sudah tua dan tidak bisa mandiri, uang bantuan diserahkan kepada RT untuk dikelola.
"Bantuan ada, bahkan beberapa donatur individu juga memberi bantuan. Uangnya istilahnya untuk yang menjaga, karena juga membeli pampers untuk orangtua sehingga kalau buang air tidak di dipan langsung," jelas Narto.
Relawan SERI Kabupaten Semarang Ardian Kurniawan Santoso mengatakan Ngatini selama ini dirawat oleh tetangga.
"Perhatian para tetangga sangat baik, namun karena kondisinya sudah sangat tua dan sakit-sakitan, dia harus mendapat perawatan yang lebih layak. Ini Mbah Ngatini akan kami bawa ke Unit Rehabilitasi Sosial (URS) Panti Jompo Wening Wardoyo, Ungaran," paparnya.
Belum ada Komentar untuk "Ngatini, Nenek Umur 99 Tahun Hidup Sebatang Kara di Dipan, Rambut Dikerubuti Semut"
Posting Komentar